Pencahayaan Alam Arsitektur Pantheon Menginspirasi Arsitektur Gereja

Pantheon, sebuah kuil yang dipersembahkan bagi seluruh dewa merupakan arsitektur rumah ibadah yang dirancang dengan memperhitungkan hubungan alam semesta dalam hal ini cahaya matahari dengan bentuk dan geometri bangunan. Diselesaikan pada tahun 39 SM, bangunan ini menampilkan kubah raksasa yang dilubangi oleh sebuah oculus di bagian pusat, memungkinkan cahaya matahari masuk secara langsung ke dalam interior layaknya sorotan cahaya surgawi.

Pantheon di Roma yang kita lihat saat ini dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Hadrian, sekitar tahun 118–125 M. Pantheon yang asli didirikan atas perintah Marcus Agrippa pada 27–25 SM, tetapi kemudian hancur akibat kebakaran. Hadrian membangunnya kembali secara menyeluruh, sambil mempertahankan inskripsi pada bagian depan bangunan: M·AGRIPPA·L·F·COS·TERTIVM·FECIT, yang berarti “Marcus Agrippa, putra Lucius, membangun ini pada masa konsulnya yang ketiga.”

Kubah Pantheon dianggap sebagai salah satu pencapaian paling revolusioner dalam arsitektur kuno karena skala, rekayasa teknik, dan makna simboliknya. Penjelasannya sebagai berikut:

Skala yang Belum Pernah Ada Sebelumnya

  • Kubah tersebut memiliki diameter sekitar 43,3 meter, sama persis dengan tingginya dari lantai hingga ke oculus.

  • Proporsi ini menghasilkan bentuk bola sempurna yang seakan dapat dimuat di dalam ruang interior, sebuah representasi simbolis mengenai harmoni alam semesta.

  • Selama lebih dari 1.300 tahun, kubah ini merupakan yang terbesar di dunia, dan hingga kini tetap menjadi kubah beton tak bertulang terbesar yang pernah ada.

Inovasi Teknik Arsitektur

  • Keunggulan beton: Para pembangun Romawi menggunakan beton dengan agregat berbeda—batu basalt yang berat di bagian dasar, serta batu apung yang lebih ringan di bagian atas—guna mengurangi beban struktur.

  • Plafon berpetak (coffered ceiling): Bagian dalam kubah dibagi ke dalam panel-panel cekung (coffer) yang berfungsi meringankan bobot tanpa mengurangi kekuatan.

  • Oculus: Bukaan melingkar di pusat kubah (berdiameter 8,2 meter) sekaligus mengurangi massa dan menjadi satu-satunya sumber cahaya alami di interior.

Makna Simbolis

  • Kubah Pantheon merepresentasikan langit atau alam semesta, dengan oculus sebagai “mata langit.”

  • Pergerakan cahaya matahari yang masuk melalui oculus menciptakan hubungan dinamis antara kosmos ilahi dan ruang duniawi di bawahnya.

  • Geometri bangunan (bentuk bola sempurna yang tertanam dalam silinder) mengartikulasikan gagasan Romawi tentang keteraturan alam semesta serta kehadiran ilahi dalam kehidupan sipil.

Seiring pergerakan matahari di langit, berkas cahaya tersebut menelusuri jalur pada plafon berpetak (coffered ceiling) dan lantai marmer yang dipoles, menciptakan seolah-olah sebuah jam matahari hidup yang menandai waktu serta pergantian musim. Fenomena ini memperkuat keyakinan bahwa langit senantiasa terjalin erat dengan praktik pemujaan terhadap yang ilahi. Dengan demikian, cahaya tidak hanya dipahami sebagai fenomena estetis, melainkan juga sebagai entitas metafisis yang menjembatani dimensi terestrial dengan dimensi selestial melalui satu isyarat arsitektural tunggal.

Catatan kaki:

  1. Opus caementicium adalah istilah Latin untuk beton Romawi kuno, terdiri atas campuran kapur, air, dan agregat batuan, yang memungkinkan penciptaan struktur monumental dengan fleksibilitas tinggi.

  2. Coffer adalah elemen arsitektural berupa panel cekung geometris pada permukaan kubah atau plafon, berfungsi mengurangi beban material sekaligus menambah nilai estetis

  3. Oculus adalah istilah Latin untuk bukaan pada puncak kubah Panteon yang berfungi memasukan cahaya matahari ke dalam bangunan.

Herwin Gunawan Architecture Building Physics Science

Architectural Building Physics Science: Acoustic Lighting Thermal Energy Air Quality Engineering Design Consultant - Green and Health Built Environment

https://herwingunawan.work
Previous
Previous

Pencahayaan Alami Arsitektur Gereja Permulaan 300 - 800

Next
Next

Sejarah Desain Pencahayaan Alam pada Arsitektur Gereja