Konfigurasi Loudspeaker Audio Mempengaruhi Kejelasan Suara

 
Harold Burris-Meyer.png
 
 
The Auditorium is the most powerful instrument for communication ever devised.
— Harold Burris-Meyer


Apa hubungan antara Kesan Dengung Ruangan, Faktor Akustik Ruang, dan Jumlah Loudspeaker Audio?

Artikel berikut memperlihatkan studi ilmiah yang membuktikan bahwa konfigurasi loudspeaker, jumlah dan penempatan dapat mempengaruhi Kesan Dengung Suara Ruangan yang umumnya menjadi faktor penggangu Kejelasan Suara Ucap (Speech Intelligibility). Untuk mengawali studi ini mari kita lihat persamaan Hopkis-Stryker di bawah ini dimana: Tingkat Kekerasan Suara Dengung (Lr) berbanding lurus dengan Jumlah Loudspeaker (N) dan Faktor Akustik Ruang (Ma).

Untuk membuktikan teori dan rumus di atas kami melakukan studi dengan menggunakan piranti lunak bernama EASE Acoustic Software Modeling yang dapat menghasilkan output Animasi Bola Biliar dan Auralisasi Akustik. Animasi Bola Biliar dapat membantu kita memahami bagaimana suara menyebar dan dipantulkan di dalam ruang. Sedangkan "Auralisasi Akustik" memperdengarkan suara yang akan terjadi di ruangan tersebut.

Dua video dibawah ini memperlihatkan (Animasi Bola Biliar) dan memperdengarkan (Auralisasi Akustik) antara dua konfigurasi loudspeaker audio (a) loudspeaker audio berjumlah 6 buah dibandingkan dengan (b) loudspeaker berjumlah 4 buah.

Video Pertama memperlihatkan dan memperdengarkan konfigurasi enam buah loudspeaker audio. Animasi Bola Biliar memperlihatkan bagaimana suara merambat dari keenam loudspeaker yang mana sampai ke telinga audiens yang duduk di tengah ruangan dengan fase dan delay yang berbeda. Auralisasi Akustik memperdengarkan perbedaan fase dan delay menyebabkan suara terdengar lebih berdengung.

Video Kedua memperlihatkan dan memperdengarkan konfigurasi empat buah loudspeaker audio yang disetup dengan delay agar timing suara lebih koheren. Animasi Bola Biliar memperlihatkan bagaimana suara merambat dari keempat loudspeaker yang mana sampai ke telinga audiens yang duduk di tengah ruangan dengan delay yang lebih koheren, dan karena jumlah sumber suara berkurang dari enam menjadi empat maka jumlah fase suara yang sampai ke telinga juga berkurang, Auralisasi Akustik memperdengarkan suara ucap yang lebih jelas dibandingkan dengan sebelumnya.

Dari studi sederhana di atas dapat kita simpulkan bahwa: selain Faktor Akustik Ruang (Ma) jumlah konfigurasi dan Jumlah Loudspeaker (N) juga mempengaruhi kesan dengung audio di sebuah ruangan.

Di ALTA Integra, kami percaya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membantu manusia mengatasi masalah serta mengembangkan desain di mana Suara, Udara dan Cahaya bersatu untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

buildingphysic #architecturalacoustic #roomacoustic #soundsystem #audio #audioengineers #soundengineer #architecture #interior #wellness #wellbeing #humandesign #betterworld

Herwin Gunawan Architecture Building Physics Science

Architectural Building Physics Science: Acoustic Lighting Thermal Energy Air Quality Engineering Design Consultant - Green and Health Built Environment

https://herwingunawan.work
Previous
Previous

Mancave - integrating acoustic lighting interior audiovisual design knowledge

Next
Next

Acoustic Consultant for Jakarta International Stadium