Herwin Gunawan Work

View Original

Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Pencahayaan berdasarkan Kepekaan Indera Mata (Visual)

Multi-Sensory Architecture Building Physics: Strategi Desain Arsitektur Fisika Bangunan Pencayaan berdasarkan Kebutuhan dan Kepekaan Indera Mata

Setiap orang memiliki kepekaan indera mata dan reaksi emosional yang berbeda terhadap cahaya dan warna yang dilihat.

Bagaimana menyelaraskan desain arsitektur,  interior dengan desain pencahayaan agar didapatkan lingkungan cahaya yang sesuai dengan kepekaan dan kebutuhan orang yang menggunakan ruang tersebut?

Tubuh kita terdiri dari lima indera yang sudah kita ketahui yaitu: penglihatan (visual), pendengaran (auditory), perasa (tactile), pencium (olfactory), pengecap (gustation) dan dua indera tubuh yaitu: gerakan (proprioceptive) dan keseimbangan (vestibular).

Visual Sensory Intelligence adalah sistem Indera yang mengolah informasi paling kompleks dan menggunakan otak paling besar

Setiap orang memiliki tingkat kepekaan indera yang berbeda, oleh karena itu maka setiap orang memproses informasi yang diterima oleh melalui ketujuh indera tersebut memproses informasi dengan cara yang berbeda. Untuk mendesain sebuah ruang atau bangunan di mana orang dengan tingkat kepekaan indera yang berbeda dapat merasa nyaman dibutuhkan pemahaman tentang elemen desain yang mempengaruhi kepekaan indera.

Blog ini membahas bagaimana Indera Penglihatan (Visual), Pendengaran (Auditory), dan Peraba Perasa (Tactile) bekerja dan elemen desain apa saja yang mempengaruhi ketiga Indera tersebut dan apa dampaknya bagi kesehatan manusia.

Visual atau Penglihatan

Indera penglihatan terletak pada retina mata. Kita mengenali lingkungan, benda, muka seseorang melalui indera penglihatan. Di antara ketujuh indera, informasi data penglihatan memakan tempat terbesar di dalam otak manusia. Kita menggunakan indera penglihatan untuk mengenali tempat atau benda, berkomunikasi, memahami ekspresi seseorang, membaca, mengemudi, menonton, bekerja, dan belajar.

Indera penglihatan juga mempengaruhi Reticular Activating System (RAS) yang mengatur keseimbangan jam biologis yang mengatur kapan saatnya tubuh efektif untuk bekerja dan kapan tubuh perlu beristirahat. Indera penglihatan juga yang mengendalikan respon Kewaspadaan (Arousal), Perhatian (Attention) dan Kesadaran (Consciousness) sebuah naluri untuk menghindari bahaya atau mendekati hal yang menyenangkan.

Gambar 2: Perbedaan pencahyaan dan visual mempengaruhi sikap tubuh dan perilaku umat saat melakukan ibadah

Perbedaan Kepekaan Indera Visual menuntut Desain yang berbeda

Setiap orang memiliki respon intelektual dan emosional yang berbeda di sebuah lingkungan yang dirasakan melalui indera penglihatan, pendengaran, perasa dan seterusnya. Untuk mendesain sebuah ruang atau bangunan di mana beberapa orang dengan tingkat kepekaan indera yang berbeda Hyper dan Hypo Sensitive dapat merasa betah untuk tinggal maupun bekerja dibutuhkan pemahaman tentang pengaruh Elemen Desain yang mempengaruhi mental orang tersebut.

Orang dengan Kepekaan VIsual Indera Hyper Sentitive memiliki kepekaan yang lebih tinggi dalam memproses informasi yang diterima oleh Indera. Orang dengan Sensory Intelligence Hyper Sensitive lebih cocok berada di lingkungan dengan bentuk, pola, warna, tekstur yang lebih terkendali. Sebaliknya orang dengan Kepekaan Indera Hypo Sensitive cenderung mencari kesenangan dalam bentuk, pola, warna dan tekstur yang lebih berani dan penuh kejutan.


Contoh bahwa setiap orang memiliki kepekaan dan kecerdasan indera penglihatan yang berbeda adalah Setiap orang memiliki kecenderungan untuk memilih gambar background dan screensaver yang berbeda. Orang dengan indera penglihatan yang lebih peka akan memiliki background dan screensaver yang lebih sepi dibanding dengan orang dengan indera penglihatan yang lebih haus sensasi.

Berikut adalah beberapa cara untuk menyegarkan kembali indera dan mentalitas penglihatan

  • Menutup dan mengistirahatkan mata

  • Melatih teknik visualisasi

  • Melihat pemandangan, lukisan atau benda seni yang indah

  • Melihat ikan berenang di aquarium


ALTA Integra adalah desainer Lingkungan Fisika yang mempertimbangkan Kepekaan dan Kecerdasan Indera

ALTA Integra dibentuk karena kepercayaan bahwa lingkungan fisika di mana kita hidup, berkeja dan bermain dapat membentuk dan mempengaruhi tubuh, pikiran dan perilaku manusia. Penelitian multi-disiplin yang dilakukan mendukung teori tersebut, lingkungan fisika dapat meningkatkan kesehatan, kebahagian dan produktifitas. Sayangnya banyak bangunan yang dirancang tanpa memperhitungkan aspek lingkungan fisika sehingga setelah terbangun memberikan dampak negatif kepada penghuninya seperti suasana cahaya yang tidak nyaman membuat lekas lelah, gangguan suara dan lain-lain. Untuk itu ALTA Integra selalu fokus dalam mendesain lingkungan fisika bangunan yang dapat mempertimbangkan kepekaan dan kecerdasan indera sehingga bangunan tersebut dapat membuat pengguna dan lingkungannya berkembang secara positif.  

Studi mengenai Bagaimana Desain Lingkungan Fisika Bangunan mempengaruhi Kepekaan Indera :

  1. Multi-Sensory Architecture Building Physics: Menyelaraskan Arsitektur Fisika Bangunan dengan Kepekaan Multi Indera untuk Kesehatan Total

  2. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Pencahayaan berdasarkan Kepekaan Indera Mata (Visual)

  3. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Suara berdasarkan Kepekaan Indera Telinga (Auditory)

  4. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Termal dan Tekstur Interior berdasarkan Kepekaan Indera Peraba (Tactile)

  5. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Udara berdasarkan Kepekaan Indera Pencium (Olfactory)

  6. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Nutrisi berdasarkan Kepekaan Indera Pengecap (Gustation)

  7. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Bangunan berdasarkan Kepekaan Indera Keseimbangan (Vestibular)

  8. Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan dan berdasarkan Kepekaan Indera Gerakan (Kinetic)

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Sensory Intelligence Consulting clik tombol di bawah ini