Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan berdasarkan Kepekaan Indera Keseimbangan (Vestibular)

Multi-Sensory Architecture Building Physics: Strategi Desain Arsitektur Fisika Bangunan berdasarkan Kebutuhan dan Kepekaan Indera Keseimbangan

Setiap orang memiliki kepekaan indera keseimbanga dan reaksi yang berbeda terhadap lingkungan bangunan yang dipijak. 

Bagaimana menyelaraskan desain arsitektur, interior sehingga didapatkan lingkungan banguna yang sesuai dengan kebutuhan dan kepekaan indera keseimbangan pengguna ruangan?

Tubuh kita terdiri dari lima indera yang sudah kita ketahui yaitu: penglihatan (visual), pendengaran (auditory), perasa (tactile), pencium (olfactory), pengecap (gustation) dan dua indera tubuh yaitu: gerakan (proprioceptive) dan keseimbangan (vestibular).

Setiap orang memiliki tingkat kepekaan indera yang berbeda, oleh karena itu maka setiap orang memproses informasi yang diterima oleh melalui ketujuh indera tersebut memproses informasi dengan cara yang berbeda. Untuk mendesain sebuah ruang atau bangunan di mana orang dengan tingkat kepekaan indera yang berbeda dapat merasa nyaman dibutuhkan pemahaman tentang elemen desain yang mempengaruhi kepekaan indera.

Blog ini membahas bagaimana indera Keseimbangan (Vestibular) bekerja dan elemen desain arstiektur, interior, fisika bangunan apa saja yang mempengaruhi integrasi ketujuh indera tersebut dan apa dampaknya bagi kesehatan manusia.

Blog ini membahas Indera Keseimbangan Vestibular

Indera Keseimbangan (Vestibular)

Indera Keseimbangan (Vestibular) berfungsi menjaga keseimbangan tubuh. Sistem Indera Vestibular menjaga keseimbangan dan kesadaran akan orientasi di sebuah ruang. Organ sensor Indera Vestibular yang terletak di dalam telinga dapat mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala, yang kemudian menyalurkan informasi tersebut ke otak. Informasi tersebut yang memberi perintah kompensasi kepada otot tubuh dan mata atas perubahan tersebut agar tercipta fokus penglihatan dan keseimbangan tubuh. Sedangkan proyeksi ke corteks menghasilkan persepsi akan gerakan dan grafitasi bumi.

Berikut adalah dua contoh gerakan reflek karena sistem vestibular:

  • vestibulo-ocular reflex yang mengendalikan otot mata tetap fokus melihat sebuah objek saat kita menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan. Sistem reflek keseimbangan okular secara otomatis memberikan perintah kepada otot mata untuk mengkompensasi gerakan kepala ke kiri atau ke kanan.

  • the vestibulo-spinal reflex yang dapat merasakan saat tubuh kehilangan keseimbangan dan secara otomatis memberi perintah kepada otot tubuh untuk membuat gerakan kompensasi agar tidak terjatuh.

Organ sensor sistem vestibular terletak di dalam telinga kiri dan kanan. Organ tersebut terdiri dari tiga kanal setengah lingkaran dan dua organ otolitik. Kanal setengah lingkaran dapat merasakan gerakan kepala seperti menoleh ke kiri-kanan, tilting ke kiri-kanan, dan mendongak ke atas dan mengangguk ke bawah nodding. Dua organ otolitik merasakan posisi kepala termasuk gerakan lurus seperti gerakan lurus horisontal saat naik mobil atau gerakan vertikal lurus saat naik lift.

Desain Arsitek Interior yang dipengaruhi dan mempengaruhi kepuasan Indera Keseimbangan Vestibular

Secara naluri setiap saat gerakan mata dan gerakan kepala (vestibular ocular refleks) selalu mengamati ruangan dan mengantisipasi ancaman. Otak manusia yang berhubungan dengan Indera Vestibular tersebut memiliki kecenderungan untuk mencari pola yang dikenal untuk memberikan rasa aman. Menurut teori Salingaros (2006) melihat pola arsitektur yang simetri memberikan kesan keseimbangan dan keteraturan. Indera Keseimbangan Vestibular membantu kita terjalan dengan mata tertutup atau tanpa cahaya di ruangan yang simetri, akan tetapi Indera Keseimbangan Vestibular lebih tidak nyaman apabila berjalan di kegelapan di ruangan yang tidak simetri.


Menurut Ruggles di buku Beauty, Neuroscience and Architecture (2018): Dalam sistem pemikiran primitif mahluk mamalia, melihat pola yang sudah dikenal dengan baik dan terekam di otak di bawah alam sadar memberikan respons rasa aman dan relaks. Perasaan relaks dan bahagia dapat memicu pelepasan hormon Oxytocin, Endorphins dan DHEA di otak kita. Seperti tulisan saya sebelumnya Rasa Bahagia dapat membuat hidup lebih sehat. Hidup sehat bahagia adalah semua orang, dapatkah kita mendesain lingkungan bangunan yang bahagia

Pola geometri atau arsitektur yang paling dikenal oleh otak manusia adalah Pola Sembilan Kotak (Nine Square Pattern) seperti permainan tic-tac-toe. Pola Sembilan Kotak pada Photography atau Cinematography disebut Rule of Third. Berikut adalah beberapa contoh penerapan Pola Sembilan Kotak pada Arsitektur mulai dari Layout Floor Plan, Facade Bangunan, dan elemen Arsitektur dan Interior lainnya.

Pola sembilan kotak juga mewakili muka manusia yang mulai dari bayi sudah melihat pola tersebut

Caption: Pantheon yang dibangun pada tahun 120 sebelum masehi sudah menenggunakan Pola Sembilan Kotak

Caption: Setelah lebih dari 2000 tahun Gereja Katedral Jakarta juga menggunakan Pola Sembilan Kotak

Bangunan George W Bush Presidential Library dan Museum, dapatkah anda menemukan pola sembilan kotak pada elemen arsitektur dan interior?

ALTA Integra adalah desainer Lingkungan Fisika yang mempertimbangkan Kepekaan dan Kecerdasan Indera

ALTA Integra dibentuk karena kepercayaan bahwa lingkungan fisika di mana kita hidup, berkeja dan bermain dapat membentuk dan mempengaruhi tubuh, pikiran dan perilaku manusia. Penelitian multi-disiplin yang dilakukan mendukung teori tersebut, lingkungan fisika dapat meningkatkan kesehatan, kebahagian dan produktifitas. 

Sayangnya banyak bangunan yang dirancang tanpa memperhitungkan aspek lingkungan fisika sehingga setelah terbangun memberikan dampak negatif kepada penghuninya seperti suasana cahaya yang tidak nyaman membuat lekas lelah, gangguan suara yang menyulitkan untuk beristirahat dan fokus dan masalah lainnya.

Untuk itu ALTA Integra selalu fokus dalam mendesain lingkungan fisika bangunan yang dapat mempertimbangkan kepekaan dan kecerdasan indera sehingga bangunan tersebut dapat membuat pengguna dan lingkungannya berkembang secara positif. Untuk informasi lebih lanjut bagaimana Konsultasi Multi-Disiplin Fisika Bangunan yang mempengaruhi Sensory Intelligence dapat memberikan nilai tambah buat ANDA, klik tombol dibawah ini.

Herwin Gunawan Architecture Building Physics Science

Architectural Building Physics Science: Acoustic Lighting Thermal Energy Air Quality Engineering Design Consultant - Green and Health Built Environment

https://herwingunawan.work
Previous
Previous

Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan berdasarkan Kepekaan Indera Gerakan (Kinetic)

Next
Next

Mendesain Arsitektur Fisika Bangunan Nutrisi berdasarkan Kepekaan Indera Pengecap (Gustation)